Bantah Reshuffle untuk Tawar-Menawar Politik, Stafsus Mensesneg: Ada Kebutuhan Mendesak

JAKARTA, - Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Stafsus Mensesneg) Pratikno, Faldo Maldini membantah kabar yang menyebut perombakan kabinet atau reshuffle untuk tawar menawar politik.

Faldo menegaskan bahwa reshuffle itu dilakukan karena adanya kebutuhan mendesak untuk mengatasi berbagai persoalan, terutama terkait bahan pangan.

"Semua masyarakat memantau dan menyimak bahwa ini kan sebuah upaya untuk menjawab opini masyarakat selama ini, yang kita lihat ada kebutuhan-kebutuhan mendesak soal bahan pokok dan bahan makanan, dan sekali lagi memang Bapak Presiden punya ukuran soal fungsi dan kerja," kata Faldo seperti dilansir detikcom, Rabu (15/6/2022).

"Dan kami kira ini coba diperkuat lagi dari dua orang senior yang berpengalaman bergabung ke kabinet hari ini, ada Bapak Hadi Tjahjanto dan Pak Zulhas sebagai menteri baru," sambungnya.

Ia juga menyebut pengisian posisi wakil menteri (wamen) karena ada banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan sebelum 2024

"Mungkin banyak juga dari masyarakat bertanya bagaimana soal wamen. Jadi, karena fungsi yang mendesak, jadi butuh penambahan kekuatan di berbagai sektor, misal di ketenagakerjaan soal rencana implementasi omnibus law dan perbaikan. Ini kan butuh tenaga lebih, makanya sisa waktu akan dimanfaatkan optimal. Ada banyak target yang belum tercapai mesti harus dikebut," jelasnya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Jokowi. Ia menegaskan bahwa reshuffle kabinet dilakukan untuk memperkuat  tim kerja.

"Jadi yang terjadi adalah bagaimana pemerintah memperkuat tim untuk bangkit dari pandemi, dan sekali lagi ini membentuk tim kerja, bukan soal tawar-menawar politik. Jadi kami berharap tak berspekulasi ke mana-mana. Kita fokus ke masalah pemerintahan saja," pungkasnya.



sumber: www.jitunews.com